Setelah Pelaksanaan Audisi yang panjang dan melelahkan,
akhirnya Babak Workshop pun tiba. Hari pertama adalah saat dimana seluruh
peserta audisi yang terbaik berkumpul. 173 orang menjadi satu bertemu untuk
kembali menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan memberikan perubahan kearah lebih
baik di depan tim penilai maupun sesama mereka
sebagai peserta.
Suasana belajar di Ruang Workshop |
Sebelum pukul 08.00 WIB beberapa peserta telah nampak hadir.
Jadwal yang telah di publish melalui blog sebelumnya benar – benar di patuhi
oleh setiap peserta. Termasuk ketentuan berbusana dan kelengkapan lainnya. Aktivitas
pertama yang di lakukan oleh setiap peserta adalah melakukan registrasi ulang
dengan menandatangani absensi kehadiran dan pengambilan nomor urut sesuai
pilihan mereka masing masing secara acak.
Setelah pembacaan Tata Tertib Workshop dan sedikit pengarahan
dari IMKOBAL, acara di lanjutkan dengan Pembukaan Workshop secara resmi oleh
Bapak Asisten 3 kota Bandar Lampung selaku perwakilan Bapak Walikota Bandar
Lampung. Dalam sambutannya beliau
menyampaikan bahwa Muli Mekhanai sebagai Duta Wisata Kota Bandar Lampung yang
kelak akan menjadi tolak ukur promosi dan pelestarian beragam seni, budaya dan
pariwisata di tataran remaja maupun tingkatan usia lainya. Hal ini tentu harus
di pahami sebagai bentuk tanggung jawab moril personal setelah di nyatakan
menang dan bergelar Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung. Selain itu. Setiap
individu di harapkan dapat menyerap beragam materi yang di sampaikan di Babak
Workshop oleh para Pemateri yang sudah di pilih oleh Dinas Kebudayaan dan
pariwisata Kota Bandar Lampung dan tentunya
sudah tidak perlu lagi di sangsikan kredibilitasnya.
Ibu Ferry Yusticia, SH, MH sedang menyampaikan Materi. |
Setelah pembukaan Workshop secara Resmi, acara kemudian di
lanjutkan pemaparan tentang potensi seni budaya dan pariwisata oleh Ibu
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandar Lampung – Ibu Ferry
Yusticia,SH,MH. Dalam paparannya, Ibu
Ferry banyak mengemukakan tentang beragam potensi Seni Budaya dan Pariwisata yang
di miliki oleh Kota Bandar Lampung, tetapi belum tergali secara maksimal dan
berkesinambungan. Masih banyak aspek yang perlu di kembangkan untuk mendukung
beragam hal yang menjadi potensi besar di Kota Bandar Lampung. Dan itu adalah salah satu ‘pekerjaan rumah’
yang besar yang harus menjadi pemikiran para Muli Mekhanai kelak. Selain itu,
Ibu Ferry juga sempat berdiskusi aktif dengan beberapa peserta dalam sesi Tanya
jawab. Dan bu Ferry selalu mengingatkan akan pentingnya ‘kepedulian’ individu
Muli Mekhanai terhadap potensi di lingkungan sekitar tempat tinggal sebagai asset
terdekat yang dapat di gali dan di jadikan tolak ukur keinginan personal untuk
memajukan dirinya maupun lingkungannya dengan terus menerus aktif dalam bidang
pembangunan sesuai kapasitas mereka
sebagai remaja modern.
Setelah sesi pemaparan Potensi Seni Budaya dan Pariwisata,
selanjutnya adalah sharing dari Juri yang akan menilai Bahasa Asing - Ibu Bertha Beatrix S.Pd dan Etika
Kepribadian dan Performance – Ibu Eka Dewi.
Keduanya menyempatkan hadir untuk memberikan arahan sekaligus berbagi
tips tentang bagaimana cara ketika nanti
interview session pada Babak Semifinal, dan
hal – hal apa saja yang harus di perhatikan oleh tiap personal berkenaan dengan penilaian yang mengacu pada
kemampuan dan tampilan secara keseluruhan. Kedua juri tersebut – Miss Etha dan
Mba Eka juga menekankan pentingnya ‘paket lengkap’ yang di miliki oleh tiap
individu. Mengingat Tahun ini tema yang di angkat adalah The Icon of
Magnificent Treasure of Lampung’ sehingga kelak di harapkan para pemenang akan
menjadi sosok yang benar benar bisa di andalkan dalam hal ikut membantu
memajukan dan memperkenalkan Seni Budaya serta Pariwisata di Lampung secara
keseluruhan.
Kehadiran Dewan Juri untuk Sharing dgn Peserta Workshop. |
Sepanjang hari pertama
di Babak Workshop ini setidaknya ada antusias maksimal yang di tunjukkan oleh
tiap peserta. Hal ini terlihat ketika setiap peserta di minta menunjukkan
talent mereka pada sesi data talent. Data Talent adalah tahapan penting yang
juga menjadi penilain oleh dewan juri maupun panitia agar menjadi acuan sejauh
apa talent tersebut benar benar bisa menjadi nilai lebih dalam diri mereka
sebagai calon pemenang. Meski begitu masih ada pula sosok personal yang perlu
kerja ‘ekstra keras’ untuk menyemangati dirinya agar dapat menampilkan diri
jauh lebih baik lagi di hari hari berikutnya dalam workshop agar tidak
ter-eliminasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar